INFO JALANAN – Kabar mengejutkan dari seorang pengunjung wisata Djawatan wilayah KPH Banyuwangi Selatan, Desa Benculuk, Kec. Cluring, Banyuwangi tertimpa ranting pohon Trembesi, (2/10/2020).
Saat kejadian, korban berada di sebuah area tempat melukis. Diketahui korban, ibu bersama anaknya asal Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo hanya alami memar pada anaknya.
Wisata Djawatan hutan kuno dipinggiran kota Kecamatan Cluring. Sisa hutan dari peninggalan jaman Belanda yang kini dikelola perusahaan plat merah, BUMN Perhutani (Persero).
Dahulu, sebelum jadi wisata Djawatan, tempat itu menjadi lokasi untuk penimbunan kayu atau tempat penampungan kayu (TPK) hasil produksi Perhutani di Banyuwangi Selatan.
Keberadaan pohon Trembesi ukuran besar itu perkiraan usianya sudah mencapai antara puluhan hingga ratusan tahun. Pasca tidak menjadi TPK Perhutani, akhirnya dijadikan tempat wisata.
Sebuah tempat idola pecinta swafoto, foto wedding calon pengantin, dan pernah jadi lokasi syuting film horor untuk layar lebar sutradara dan artis nasional.

Terkait musibah ranting pohon Trembesi menimpa pengunjung wisata Djawatan, Bagus Joko, Kepala Pengelola Wisata Djawatan KPH Banyuwangi Selatan, korban seorang ibu dan anak yang tertimpa ranting pohon itu.
“Anaknya hanya memar biasa dan sudah di bawa ke Puskesmas Benculuk. Seluruh biaya ditanggung Wisata Djawatan. Bahkan kami (pengelola) telah memberi santunan korban tertimpa ranting pohon. Ini murni kecelakaan,” kata Bagus Joko, Jum’at.
Dijelaskannya, korban tertimpa ranting dari keluarga Bapak Ali, warga Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Saat kejadian cuaca normal, tidak ada hujan lebat apalagi angin kencang.
“Tiba-tiba ranting pohon jatuh ke tanah di tempat lokasi bermain melukis,” imbuh Bagus Joko.
Apabila cuaca sedang tidak bersahabat, Bagus Joko bersama tim, selalu mengingatkan pengunjung wisata untuk segera meninggalkan tempat demi keselamatan.
Pengelola Djawatan bersama petugas Perhutani, rutin laksanakan pemantauan pohon Trembesi dengan cara berkala melihan kondisi pohon dan ranting. Tujuannya demi kenyamanan pengunjung Djawatan.***